Langsung ke konten utama

Tahun 2026 Musik apa Saja yang Akan terjadi Hits

 Prediksi musik yang akan hits di tahun 2026 bisa dilihat dari tren yang sudah mulai berkembang di kuartal akhir 2024 hingga pertengahan 2025.

Berikut beberapa kemungkinan besar genre, gaya, dan fenomena musik yang akan jadi hits di Indonesia (dan sebagian dunia) tahun 2026:

1. Pop Alternatif dan Indie Pop Makin Dominan

Musisi seperti Hindia, Sal Priadi, hingga Pamungkas telah membuka jalan untuk pop dengan lirik mendalam dan pendekatan produksi yang lebih “personal”.

2026 kemungkinan besar akan menghadirkan gelombang musisi baru yang bermain di ranah pop eksperimental, dengan pengaruh lo-fi, synth-pop, atau bahkan jazz modern.


2. Kembalinya Musik Elektronik & Rave Culture

Tren global menunjukkan kebangkitan rave, techno, dan house, termasuk di Asia Tenggara.

Di Indonesia, akan muncul lebih banyak producer lokal yang bermain di ranah EDM underground, seperti techno berbahasa Indonesia, atau kolaborasi DJ dengan penyanyi pop.


3. Dangdut & Campursari “New Era”

Dangdut akan terus berevolusi—dari koplo remix hingga kolaborasi dengan rap dan hip-hop.

Musisi muda akan memberi warna baru dalam format Dangdut Indie, mirip seperti apa yang dilakukan Denny Caknan, Happy Asmara, atau Guyon Waton tapi dengan aransemen yang lebih “festival friendly”.


4. Hip-Hop Lokal dengan Kearifan Lokal

Rapper akan semakin banyak mengangkat isu sosial, identitas budaya, hingga bahasa daerah.

Bahasa daerah akan menjadi “senjata” baru untuk hip-hop dan drill lokal—munculnya hip-hop Sunda, Jawa, Batak, Bugis, dll dalam format modern.

 

5. Nostalgia Era 2000an & Emo Revival

Band-band yang mengusung gaya emo-pop punk (seperti era awal 2000-an: My Chemical Romance, Good Charlotte) akan jadi tren lagi—dengan versi Indonesia-nya muncul dari skena indie atau TikTok.

Nostalgia terhadap musik era Sheila On 7, Letto, Peterpan juga akan meledak lewat cover dan festival nostalgia.


6. Musik untuk TikTok Masih Menentukan Pasar

Lagu dengan chorus catchy, bagian viralable, dan hook pendek tetap akan jadi acuan bagi musisi yang ingin tembus pasar cepat.

Banyak musisi akan menulis lagu dengan format 1 menit pertama yang kuat, khusus untuk platform video pendek.


Fenomena Pendukung:

Festival Musik Lokal & Showcase akan meningkat, menciptakan banyak panggung untuk musisi eksperimental.

Kolaborasi Lintas Genre dan Lintas Daerah akan jadi kunci (misal: metal x folk, pop x dangdut, hiphop x ambient).

Label besar dan kolektif indie akan berlomba-lomba memoles musisi yang bisa viral + konsisten berkarya.


Kalau kalian musisi atau pelaku industri musik, 2026 bisa jadi tahun yang ideal untuk:

Eksplorasi lintas genre.

Merilis proyek berbasis konsep (album tematik).

Menonjolkan identitas lokal atau isu sosial.

Postingan populer dari blog ini

Billkiss Rilis Video Klip “Apa Jadinya” — Ungkapan Syukur untuk Kedua Orangtua

 Band asal Bogor, Billkiss yang beranggotakan Maulin (vocal) dan Helvi (bass) kini kembali menyuguhkan karya terbaru mereka melalui perilisan video klip “Apa Jadinya”, yang tayang di YouTube Official Billkiss pada 13 Oktober 2025.  Lagu ini menjadi salah satu bagian penting dari perjalanan Billkiss dalam album Cerita #1, karena memiliki makna personal yang mendalam bagi sang bassist sekaligus pencipta lagu, Helvi. Helvi menceritakan bahwa lagu “Apa Jadinya” sudah ditulis sejak lama, namun baru mendapat sentuhan produksi penuh pada tahun 2025 ini. Inspirasi lagu ini datang dari sosok kedua orangtuanya yang hingga kini tetap langgeng dan penuh kasih. “Waktu kecil aku beberapa kali melihat mama dan bapak bertengkar, tapi mereka selalu baikan lagi pada akhirnya. Lagu ini bentuk rasa syukur aku karena punya orangtua sebaik mereka—yang selalu mendukung dan mendoakan aku dalam setiap langkah. Di kehidupan manapun, aku akan tetap memilih untuk dilahirkan oleh mereka,” ucap Helvi. Pros...

Makna Entertainment Gelar Tur Konser D’MASIV “Harmony for Tomorrow” di Empat Kota Besar

 Jakarta, 28 Oktober 2025 – D’MASIV siap menyapa penggemar lewat tur konser bertajuk “Harmony for Tomorrow: D’MASIV Live in Concert 2026” di empat kota besar: Medan (11 April 2026), Bandung (25 April 2026), Makassar (9 Mei 2026), dan Surabaya (23 Mei 2026). Digelar oleh Makna Entertainment, tur ini menjadi perayaan dua dekade perjalanan musik D’MASIV yang dikenal lewat lagu-lagu seperti Cinta Ini Membunuhku, Jangan Menyerah, dan Sudahi Perih Ini. Konser dijanjikan akan menghadirkan energi, nostalgia, dan pesan positif bagi para Massivers. Konser ini juga mengusung konsep sosial bertema “5P: People, Prosperity, Planet, Peace, Partnership”, yang mendorong semangat keberlanjutan dan harmoni antar manusia. D’MASIV turut melibatkan musisi serta desainer lokal, termasuk ajang Talent Hunt bekerja sama dengan Soundfresh sebagai wadah bagi talenta daerah. “Kami percaya dunia adalah harmoni besar tempat setiap manusia memainkan nadanya dengan martabat dan semangat,” ujar D’MASIV. Founder Mak...

Lagu “Maafkan Aku Yang Dulu” Billkiss Merupakan Kenangan yang Sudah Terkubur Kembali Menyapa

 Band Billkiss, unit city pop asal Bogor, merilis video klip terbaru mereka berjudul “Maafkan Aku Yang Dulu” pada 27 Oktober 2025 melalui YouTube Music Official Billkiss. Lagu ini menjadi suara bagi siapa pun yang pernah menyimpan penyesalan dan ingin berdamai dengan masa lalu. Musiknya hadir dengan karakter yang lebih nge-band, groove yang tebal, dan energi yang lebih hidup dan mempertegas identitas Billkiss sebagai band yang terus bertumbuh. “Di karya ini kami ingin pendengar merasakan energi kami sebagai band. Lebih berani, lebih tegas, tapi tetap fun,” ujar Maulin (vokal). Cerita Lagu, Momen Kecil, Kenangan Besar Lagu ini ditulis oleh Helvi Eriyanti (bass) dari inspirasi sederhana yang bisa dialami siapa saja, mantan yang tiba-tiba kembali muncul lewat media sosial setelah lama menghilang. Momen itu memunculkan sebuah bayangan, bagaimana jika orang dari masa lalu itu akhirnya ingin meminta maaf? “Maukah kamu kembali padaku Memulai kisah yang baru M...